China Debt Trap adalah istilah yang menggambarkan pola peminjaman China yang menciptakan beban hutang berkelanjutan bagi negara-negara berkembang, terutama melalui Belt and Road Initiative (BRI) yang diluncurkan pada 2013. Fenomena ini telah menjadi salah satu isu geopolitik dan ekonomi paling kontroversial dalam dekade terakhir.
Apa Itu Debt Trap?
Debt trap atau “jebakan hutang” adalah strategi (disengaja atau tidak) di mana China memberikan pinjaman besar kepada negara-negara berpenghasilan rendah yang kemudian mengalami kesulitan membayarnya. Ketika negara tidak mampu membayar, mereka dipaksa menyerahkan aset strategis kepada China melalui mekanisme debt-for-equity swap (pertukaran hutang dengan kepemilikan).1 2 3
Latar Belakang: Belt and Road Initiative
BRI adalah inisiatif investasi infrastruktur terbesar yang pernah diluncurkan oleh satu negara, dirancang untuk membangun koneksi perdagangan melalui pembangunan pelabuhan, jalan tol, rel kereta api, dan proyek energi di Asia, Afrika, dan Amerika. Pada puncaknya pada 2016, China memberikan pinjaman baru senilai lebih dari $50 miliar—melampaui total pinjaman dari semua pemberi pinjaman Barat di tahun yang sama.4 5
Namun, sejak pertengahan 2010-an, peminjaman global China memasuki periode penurunan berkelanjutan. Di 2019, China hanya menandatangani pinjaman baru sebesar $18 miliar, dan terus menurun selama pandemi COVID.6
Situasi Krisis Hutang Saat Ini (2025)
Situasi telah mencapai titik kritis. Pada 2025, negara-negara berkembang akan melakukan pembayaran kembali hutang rekor sebesar $35 miliar kepada China, dengan $22 miliar di antaranya berasal dari 75 negara termiskin dan paling rentan di dunia. Ini menciptakan “gelombang tsunami” pembayaran hutang yang membahayakan pengeluaran penting untuk kesehatan dan pendidikan.789
China telah berubah dari penyedia modal neto menjadi pengumpul hutang terbesar di dunia berkembang. Menurut laporan terbaru, China sekarang bertanggung jawab atas lebih dari 30% dari semua pembayaran hutang bilateral di negara-negara berkembang pada 2025. Pada 54 dari 120 negara berkembang dengan data tersedia, pembayaran layanan hutang kepada China sekarang melebihi pembayaran gabungan kepada Paris Club (blok yang mencakup semua pemberi pinjaman bilateral Barat utama).1011
Bagaimana Debt Trap Bekerja?
1. Fase Peminjaman Berlebihan
China memberikan pinjaman besar untuk proyek infrastruktur tanpa melakukan studi kelayakan yang memadai. Peminjam sering menerima pinjaman tanpa pertimbangan ekonomi yang cermat, didorong oleh otokrat lokal atau pejabat yang korup.1213
2. Proyek yang Tidak Menguntungkan
Banyak proyek yang didanai oleh China tidak menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar hutang. Sebagai contoh, Pelabuhan Hambantota di Sri Lanka hanya menghasilkan $11,8 juta dalam pendapatan pada 2016, sementara biaya operasional mencapai $10 juta, dengan estimasi total kerugian $230 juta untuk 2011-2016.14
3. Beban Pembayaran Hutang yang Berat
Negara-negara berpenghasilan rendah sekarang mendedikasikan proporsi besar dari pendapatan pajak mereka untuk pembayaran hutang eksternal. Di 46 negara paling miskin, sekitar 20% dari pendapatan pajak dialokasikan untuk hutang eksternal, dibandingkan dengan hanya 8,4% untuk Jerman.15
4. Pertukaran Hutang dengan Aset (Debt-for-Equity Swap)
Ketika negara tidak dapat membayar, mereka dipaksa menyerahkan aset strategis penting kepada China. Ini mencakup pelabuhan, bandara, infrastruktur energi, dan aset-aset vital lainnya.1617
Contoh-Contoh Nyata
Hambantota Port, Sri Lanka
Kasus yang paling terkenal adalah Pelabuhan Hambantota. Sri Lanka mendapat pinjaman lebih dari $1 miliar dari Exim Bank China antara 2007-2012 meskipun India dan Asian Development Bank menolak membiayai karena kekhawatiran viabilitas. Pelabuhan tidak menguntungkan dan pada 2017, Sri Lanka menyerahkan lease 99 tahun kepada China Merchants Port Holdings dengan imbalan $1,12 miliar, bukan sebagai penurunan hutang tetapi untuk menstabilkan cadangan valuta asing dan membayar hutang Barat yang lebih mahal.1819
Pakistan
Pakistan adalah peminjam terbesar China, dengan hutang lebih dari $26,6 miliar, hampir satu-enam dari total hutang eksternal $130,8 miliarnya. Melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), China telah menginvestasikan $26,6 miliar (dari total yang dijanjikan $62 miliar) untuk proyek infrastruktur dan pembangkit listrik. Namun, strategi Independent Power Producers (IPP) yang digunakan berarti perusahaan China menerima pembayaran kapasitas terlepas dari produksi aktual, memaksa penduduk membayar listrik yang tidak mereka gunakan.2021
Zambia
Zambia memiliki 20% dari hutang eksternalnya senilai $29 miliar berutang kepada China, menjadikannya salah satu negara paling terlilit hutang China di Afrika. Meskipun menerima penulis hutang $3,8 miliar pada 2005, Zambia kemudian meminjam besar-besaran dari China, memasuki 77 kontrak pinjaman berbeda dengan pembiaya China pada tingkat komersial. Pada 2017, IMF mengidentifikasi Zambia “berisiko tinggi” mengalami kesulitan hutang.22
Laos
Laos adalah contoh paling ekstrem dari jebakan hutang, di mana China menandingi 50% dari hutang luar negeri Laos. Pemerintah China memberikan pinjaman besar-besaran kepada sektor energi Laos tanpa studi kelayakan memadai, menciptakan kapasitas produksi berlebihan masif, kerugian finansial, dan akhirnya pengambilalihan jaringan energi Laos oleh perusahaan negara China. Ekonomi Laos kini hampir sepenuhnya bergantung pada penundaan pembayaran hutang tahunan oleh China.23
Apakah Ini Strategi Disengaja?
Pertanyaan penting adalah apakah jebakan hutang adalah strategi geopolitik yang disengaja atau hasil dari manajemen risiko yang buruk.24
Para peneliti terbagi dalam pendapat ini:
- Argumen Strategi Disengaja: Pola peminjaman berat ke negara-negara dengan institusi lemah, diikuti dengan pengambilalihan aset, menunjukkan strategi terkoordinasi untuk mendapatkan pengaruh geopolitik dan kontrol infrastruktur.2526
- Argumen Manajemen Risiko Buruk: Alternatif lain menunjukkan bahwa China menghadapi kurva pembelajaran yang curam dalam peminjaman internasional dan yang terjadi adalah kombinasi dari keputusan buruk oleh pemerintah lokal yang korup, kurangnya transparansi China, dan pembelajaran melalui kesalahan.2728
Bukti terbaru menunjukkan bahwa kedua elemen ini berkontribusi—China mungkin tidak secara sistematis merencanakan “jebakan hutang”, tetapi mereka juga tidak menunjukkan tanggung jawab peminjam yang bertanggung jawab, menghasilkan situasi yang merugikan kedua belah pihak.29
Dampak Ekonomi dan Sosial
Beban layanan hutang kepada China mengalihkan pengeluaran penting dari prioritas pembangunan kritis seperti pendidikan, kesehatan, pengurangan kemiskinan, dan adaptasi iklim. Banyak negara di Afrika, Asia Selatan, dan Pasifik kini memiliki ruang fiskal yang sangat terbatas untuk menyerap guncangan ekonomi apa pun tanpa mengalami krisis yang lebih dalam.303132
Pergeseran Terbaru dalam Strategi China
Menariknya, China sekarang menghadapi dilema geopolitik tersendiri. Mereka menghadapi:
- Tekanan diplomatik untuk melakukan restrukturisasi hutang yang tidak berkelanjutan
- Tekanan domestik untuk menagih hutang yang belum terbayar, terutama dari lembaga quasi-komersial
- Hilangnya keuntungan geopolitik karena negara-negara berkembang semakin marah dan ketergantungan mereka pada China meningkat
Hasilnya, China telah mengurangi peminjaman baru secara signifikan, hanya memberikan pinjaman baru kepada beberapa negara pilihan (tetangganya, dan negara kaya sumber daya mineral atau logam baterai penting seperti Indonesia, Brazil, Demokratik Republik Kongo, dan Argentina).3334
Kesimpulan
China debt trap adalah hasil kompleks dari peminjaman besar-besaran yang tidak bertanggung jawab, kurangnya transparansi, manajemen risiko yang buruk, dan korupsi lokal. Sementara menggambarkannya sebagai strategi “jebakan hutang” yang sepenuhnya disengaja mungkin terlalu sederhana, dampaknya sangat nyata: puluhan negara termiskin di dunia kini terjebak dalam lingkaran pembayaran hutang yang berkelanjutan, mengalihkan sumber daya dari pembangunan sosial dan ekonomi mereka. Untuk Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya, pelajaran penting adalah melakukan due diligence yang cermat sebelum menerima pinjaman besar-besaran dan memastikan proyek yang didanai secara finansial berkelanjutan dan menguntungkan secara ekonomi.3536373839 40414243444546474849505152535455565758596061
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3311813/time-chinas-belt-and-road-partners-pony-debt-comes-due-think-tank-finds↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3311813/time-chinas-belt-and-road-partners-pony-debt-comes-due-think-tank-finds↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.scmp.com/economy/china-economy/article/3311813/time-chinas-belt-and-road-partners-pony-debt-comes-due-think-tank-finds↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.lowyinstitute.org/publications/trapped-debt-china-s-role-laos-economic-crisis↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://www.chathamhouse.org/2020/08/debunking-myth-debt-trap-diplomacy/4-sri-lanka-and-bri↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://www.cacianalyst.org/publications/analytical-articles/item/13823-chinas-debt-trap-diplomacy-in-central-asia.html↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://iems.ust.hk/assets/publications/thought-leadership-briefs/tlb29/sautman-yan-sri-lanka-cdt-hkustiems-tlb29.pdf↩︎
https://www.chathamhouse.org/2020/08/debunking-myth-debt-trap-diplomacy/4-sri-lanka-and-bri↩︎
https://www.newsweek.com/world-map-countries-indebted-china-development-finance-loans-2081770↩︎
https://www.dw.com/en/how-chinese-loans-trapped-pakistans-economy/a-69841139↩︎
https://academic.oup.com/isagsq/article/4/2/ksae017/7666503↩︎
https://www.lowyinstitute.org/publications/trapped-debt-china-s-role-laos-economic-crisis↩︎
https://www.cacianalyst.org/publications/analytical-articles/item/13823-chinas-debt-trap-diplomacy-in-central-asia.html↩︎
https://www.lowyinstitute.org/publications/trapped-debt-china-s-role-laos-economic-crisis↩︎
https://thediplomat.com/2025/09/cpec-debt-trap-diplomacy-or-a-mismanaged-opportunity/↩︎
https://www.lowyinstitute.org/publications/trapped-debt-china-s-role-laos-economic-crisis↩︎
https://www.npr.org/2025/05/28/nx-s1-5413239/china-loans-developing-world-belt-road↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.npr.org/2025/05/28/nx-s1-5413239/china-loans-developing-world-belt-road↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://apnews.com/article/china-debt-banking-loans-financial-developing-countries-collapse-8df6f9fac3e1e758d0e6d8d5dfbd3ed6↩︎
https://www.newsweek.com/world-map-countries-indebted-china-development-finance-loans-2081770↩︎
https://www.aljazeera.com/news/2025/5/28/tidal-wave-how-75-nations-face-chinese-debt-crisis-in-2025↩︎
https://interactives.lowyinstitute.org/features/peak-repayment-china-global-lending/↩︎
https://www.lowyinstitute.org/publications/trapped-debt-china-s-role-laos-economic-crisis↩︎
https://uk.finance.yahoo.com/news/countries-owe-china-billions-struggling-130000651.html↩︎
https://sccei.fsi.stanford.edu/china-briefs/chinas-overseas-lending↩︎
https://www.wilsoncenter.org/blog-post/debt-distress-road-belt-and-road↩︎
https://sccei.fsi.stanford.edu/china-briefs/debt-distress-chinas-bri-who-gets-bailed-out-and-why↩︎
https://democracyinafrica.org/chinas-debt-to-africa-a-balancing-act-between-development-and-dependency/↩︎
https://eprints.lse.ac.uk/110974/1/WorkingPaper01_FIN_04indd.pdf↩︎
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/19480881.2023.2195280↩︎
https://www.scmp.com/week-asia/economics/article/3261398/chinese-debt-trap-sri-lankas-hambantota-port-set-debunk-narrative-its-success↩︎
https://indianexpress.com/article/opinion/columns/bris-debt-trap-and-chinas-expanding-footprint-10038978/↩︎
https://www.cmi.no/publications/6866-zambias-looming-debt-crisis-is-china-to-blame↩︎
https://ecdpm.org/work/chinas-role-african-sovereign-debt-implications-europe↩︎
https://hir.harvard.edu/chinese-investment-in-africa-a-reexamination-of-the-zambian-debt-crisis/↩︎
https://globalreview.web.illinois.edu/articles/347417528.html↩︎
https://thediplomat.com/2024/10/debt-or-diplomacy-inside-chinas-controversial-loans-to-sri-lanka-laos-and-malaysia/↩︎
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0305750X25000129↩︎
https://www.chathamhouse.org/sites/default/files/2022-12/2022-12-15-africa-china-debt-distress-vines-et-al.pdf↩︎
https://gjia.georgetown.edu/2021/06/05/questioning-the-debt-trap-diplomacy-rhetoric-surrounding-hambantota-port/↩︎
No comments:
Post a Comment