Thursday, February 02, 2006

"Memoirs of a Geisha" oleh Arthur Golden

Novel "Memoirs of a Geisha" karya Arthur Golden adalah sebuah karya fiksi sejarah yang memukau, membawa pembaca ke dalam dunia geisha yang misterius dan kompleks di Jepang pada awal abad ke-20. Novel ini diceritakan dari sudut pandang Sayuri Nitta, seorang geisha legendaris, yang merefleksikan kehidupannya yang penuh perjuangan dan pencapaian.

Awal Kehidupan di Desa dan Pindah ke Gion

Kisah dimulai di sebuah desa nelayan miskin bernama Yoroido pada tahun 1929, di mana seorang gadis bernama Chiyo Sakamoto tinggal bersama kakak perempuannya, Satsu, dan orang tuanya. Kehidupan mereka yang sederhana berubah drastis ketika ibu mereka sakit parah. Chiyo dan Satsu dijual oleh ayah mereka yang putus asa. Satsu dikirim ke distrik hiburan di utara Jepang, sementara Chiyo, yang memiliki mata abu-abu yang tidak biasa, dibawa ke distrik geisha terkenal di Kyoto, Gion.

Chiyo ditempatkan di sebuah okiya, atau rumah geisha, yang dijalankan oleh seorang wanita licik dan kejam yang dikenal sebagai "Ibu". Di sana, ia bertemu dengan beberapa karakter kunci: Bibi, seorang geisha yang lebih tua yang lembut; Pumpkin, seorang gadis seusianya yang juga dijual ke sana; dan yang paling menakutkan, Hatsumomo, geisha utama dan paling populer di okiya itu. Hatsumomo adalah sosok yang sangat cantik namun kejam, cemburu, dan manipulatif. Ia melihat Chiyo sebagai ancaman dan sering kali memperlakukannya dengan sangat buruk.

Awalnya, Chiyo ditakdirkan untuk menjadi seorang pelayan. Setelah beberapa kali ia berusaha melarikan diri untuk mencari Satsu namun gagal dan malah menimbulkan hutang besar, Ibu memutuskan untuk tidak lagi mendidik Chiyo sebagai geisha. Harapan Chiyo tampak pupus.

Pertemuan dengan Tuan Chairman dan Awal Mula Geisha

Ketika sedang putus asa dan menangis di jembatan, Chiyo bertemu dengan seorang pria yang sangat baik hati, Tuan Chairman, yang memberinya sapu tangan dan uang untuk membeli es serut. Kebaikan kecil ini meninggalkan kesan yang mendalam pada Chiyo dan memberinya inspirasi baru. Ia bertekad untuk menjadi geisha demi bisa bertemu kembali dengan Tuan Chairman suatu hari nanti.

Keberuntungan Chiyo berubah ketika ia menarik perhatian Mameha, seorang geisha terkemuka dan pesaing utama Hatsumomo. Mameha mengajukan sebuah taruhan kepada Ibu: ia akan mengambil Chiyo sebagai adik angkatnya dan melatihnya untuk menjadi geisha. Jika Chiyo berhasil membayar semua hutangnya, Mameha tidak akan mendapat bayaran. Namun, jika Chiyo gagal, Mameha yang akan menanggung semua hutangnya. Ibu setuju, dan di sinilah perjalanan Chiyo sebagai geisha dimulai.

Chiyo pun diberi nama geisha Sayuri Nitta. Di bawah bimbingan Mameha, ia mempelajari berbagai keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh seorang geisha: menari, bernyanyi, bermain shamisen (alat musik bersenar), dan yang paling penting, seni percakapan yang cerdas dan menawan. Ia juga belajar etika dan kode etik yang rumit di distrik Gion.

Persaingan Sengit dan Perang

Tantangan terbesar Sayuri datang dari Hatsumomo. Hatsumomo tidak berhenti berusaha merusak reputasi dan karier Sayuri. Ia mencoba menjebak Sayuri, menyebarkan desas-desus jahat, dan bahkan secara fisik menyerangnya. Rivalitas mereka menjadi salah satu elemen sentral dalam novel ini. Sayuri juga bertemu dengan geisha lain, seperti Nobu, seorang pengusaha yang setia namun memiliki wajah yang terluka akibat perang, dan Dokter Crabs, seorang dokter gigi tua yang menjadi salah satu pelanggan tetapnya.

Puncak karier Sayuri adalah ketika ia berhasil menjual mizuage-nya (keperawanannya) dengan harga tertinggi dalam sejarah Gion. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai geisha teratas. Namun, di balik semua kesuksesannya, hati Sayuri tetap merindukan Tuan Chairman. Ia terus mencari kesempatan untuk bertemu dengannya, meskipun ia sadar bahwa cinta dalam dunia geisha adalah sesuatu yang mewah dan hampir mustahil.

Namun, semua kemewahan dan tradisi di Gion terhenti mendadak ketika Perang Dunia II meletus. Distrik geisha ditutup, dan Sayuri harus meninggalkan Gion untuk bekerja di pabrik pedesaan, menjalani kehidupan yang keras dan penuh kekurangan.

Kehidupan Setelah Perang dan Akhir Kisah

Setelah perang berakhir, Sayuri dibantu oleh Nobu untuk kembali ke Gion dan memulai kembali kariernya sebagai geisha. Namun, Gion sudah banyak berubah. Banyak geisha meninggal, dan tradisi mulai luntur. Meskipun demikian, Sayuri berhasil membangun kembali reputasinya.

Di penghujung cerita, Sayuri menyadari bahwa Tuan Chairman adalah pelanggan yang selama ini ia harapkan. Ia juga mengetahui bahwa Mameha telah membantunya selama ini atas permintaan Tuan Chairman, yang telah diam-diam mengawasinya sejak pertemuan pertama mereka. Sayuri akhirnya menemukan kebahagiaan dan cinta yang ia dambakan.

"Memoirs of a Geisha" adalah sebuah novel yang tidak hanya menceritakan kisah cinta, tetapi juga memberikan gambaran mendalam tentang perjuangan seorang wanita yang mencari jati diri di tengah tradisi yang ketat, persaingan yang kejam, dan perubahan besar yang melanda negerinya.