Novel "Memoirs of a Geisha" karya Arthur Golden adalah
sebuah karya fiksi sejarah yang memukau, membawa pembaca ke dalam dunia geisha
yang misterius dan kompleks di Jepang pada awal abad ke-20. Novel ini
diceritakan dari sudut pandang Sayuri Nitta, seorang geisha legendaris, yang
merefleksikan kehidupannya yang penuh perjuangan dan pencapaian.
Awal Kehidupan di Desa
dan Pindah ke Gion
Kisah dimulai di sebuah desa nelayan miskin bernama Yoroido pada
tahun 1929, di mana seorang gadis bernama Chiyo Sakamoto
tinggal bersama kakak perempuannya, Satsu, dan orang tuanya. Kehidupan mereka
yang sederhana berubah drastis ketika ibu mereka sakit parah. Chiyo dan Satsu
dijual oleh ayah mereka yang putus asa. Satsu dikirim ke distrik hiburan di
utara Jepang, sementara Chiyo, yang memiliki mata abu-abu yang tidak biasa,
dibawa ke distrik geisha terkenal di Kyoto, Gion.
Chiyo ditempatkan di sebuah okiya, atau rumah
geisha, yang dijalankan oleh seorang wanita licik dan kejam yang dikenal
sebagai "Ibu". Di sana, ia bertemu dengan beberapa karakter kunci:
Bibi, seorang geisha yang lebih tua yang lembut; Pumpkin, seorang gadis
seusianya yang juga dijual ke sana; dan yang paling menakutkan, Hatsumomo, geisha utama dan paling populer di okiya itu. Hatsumomo adalah sosok yang sangat cantik
namun kejam, cemburu, dan manipulatif. Ia melihat Chiyo sebagai ancaman dan
sering kali memperlakukannya dengan sangat buruk.
Awalnya, Chiyo ditakdirkan untuk menjadi seorang pelayan.
Setelah beberapa kali ia berusaha melarikan diri untuk mencari Satsu namun
gagal dan malah menimbulkan hutang besar, Ibu memutuskan untuk tidak lagi
mendidik Chiyo sebagai geisha. Harapan Chiyo tampak pupus.
Pertemuan dengan Tuan
Chairman dan Awal Mula Geisha
Ketika sedang putus asa dan menangis di jembatan, Chiyo bertemu
dengan seorang pria yang sangat baik hati, Tuan Chairman, yang
memberinya sapu tangan dan uang untuk membeli es serut. Kebaikan kecil ini
meninggalkan kesan yang mendalam pada Chiyo dan memberinya inspirasi baru. Ia
bertekad untuk menjadi geisha demi bisa bertemu kembali dengan Tuan Chairman
suatu hari nanti.
Keberuntungan Chiyo berubah ketika ia menarik perhatian Mameha, seorang geisha terkemuka dan pesaing utama
Hatsumomo. Mameha mengajukan sebuah taruhan kepada Ibu: ia akan mengambil Chiyo
sebagai adik angkatnya dan melatihnya untuk menjadi geisha. Jika Chiyo berhasil
membayar semua hutangnya, Mameha tidak akan mendapat bayaran. Namun, jika Chiyo
gagal, Mameha yang akan menanggung semua hutangnya. Ibu setuju, dan di sinilah
perjalanan Chiyo sebagai geisha dimulai.
Chiyo pun diberi nama geisha Sayuri Nitta. Di
bawah bimbingan Mameha, ia mempelajari berbagai keterampilan yang sangat
dibutuhkan oleh seorang geisha: menari, bernyanyi, bermain shamisen (alat musik bersenar), dan yang paling
penting, seni percakapan yang cerdas dan menawan. Ia juga belajar etika dan
kode etik yang rumit di distrik Gion.
Persaingan Sengit dan
Perang
Tantangan terbesar Sayuri datang dari Hatsumomo. Hatsumomo tidak
berhenti berusaha merusak reputasi dan karier Sayuri. Ia mencoba menjebak
Sayuri, menyebarkan desas-desus jahat, dan bahkan secara fisik menyerangnya.
Rivalitas mereka menjadi salah satu elemen sentral dalam novel ini. Sayuri juga
bertemu dengan geisha lain, seperti Nobu, seorang
pengusaha yang setia namun memiliki wajah yang terluka akibat perang, dan Dokter Crabs, seorang dokter gigi tua yang menjadi
salah satu pelanggan tetapnya.
Puncak karier Sayuri adalah ketika ia berhasil menjual mizuage-nya (keperawanannya) dengan harga tertinggi
dalam sejarah Gion. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai geisha
teratas. Namun, di balik semua kesuksesannya, hati Sayuri tetap merindukan Tuan
Chairman. Ia terus mencari kesempatan untuk bertemu dengannya, meskipun ia
sadar bahwa cinta dalam dunia geisha adalah sesuatu yang mewah dan hampir mustahil.
Namun, semua kemewahan dan tradisi di Gion terhenti mendadak
ketika Perang Dunia II meletus. Distrik geisha ditutup, dan
Sayuri harus meninggalkan Gion untuk bekerja di pabrik pedesaan, menjalani
kehidupan yang keras dan penuh kekurangan.
Kehidupan Setelah Perang
dan Akhir Kisah
Setelah perang berakhir, Sayuri dibantu oleh Nobu untuk kembali
ke Gion dan memulai kembali kariernya sebagai geisha. Namun, Gion sudah banyak
berubah. Banyak geisha meninggal, dan tradisi mulai luntur. Meskipun demikian,
Sayuri berhasil membangun kembali reputasinya.
Di penghujung cerita, Sayuri menyadari bahwa Tuan Chairman
adalah pelanggan yang selama ini ia harapkan. Ia juga mengetahui bahwa Mameha
telah membantunya selama ini atas permintaan Tuan Chairman, yang telah diam-diam
mengawasinya sejak pertemuan pertama mereka. Sayuri akhirnya menemukan
kebahagiaan dan cinta yang ia dambakan.
"Memoirs of a Geisha" adalah sebuah novel yang tidak
hanya menceritakan kisah cinta, tetapi juga memberikan gambaran mendalam
tentang perjuangan seorang wanita yang mencari jati diri di tengah tradisi yang
ketat, persaingan yang kejam, dan perubahan besar yang melanda negerinya.