Bagi anda yang setiap hari keluar, pastilah tidak asing lagi dengan kendaraan yang satu ini, Bajaj. Ada beberapa hal yang tidak saya sukai pada bajaj ini, antara lain:
- Polusi Udara; Karena perawatan seadanya, maka asap dari pembakaran yang tidak sempurna pasti terjadi di bajaj. Kalau anda berada tepat dibelakang bajaj, maka rasakan akibatnya, anda harus menahan nafas agar asap buangan bajaj tidak masuk ke paru-paru anda.
- Polusi Suara; Itu suara juga luar biasa memekakkan telinga. Jangan harap tali suara anda mengendur ketika berbicara dengan rekan anda satu bajaj, suara bising bajaj mengharuskan kita berteriak-teriak pada lawan bicara kita. Menerima panggilan ponsel di dalam bajaj?? Sudah, lupakan saja, SMS lebih baik.
- Lampu Mati; Baik lampu utama, maupun lampu sein sering kali semuanya mati. Jadi dimalam hari anda tetap harus mengandalkan indera pendengaran agar dapat terhidar dari serempetan bajaj. Belum lagi jika ingin berbelok, bajaj bisa seketika berbelok tanpa melihat ada kendaraan dibelakangnya.
- Tidak ada Standarisasi Harga; Harga jasa bajaj tidak dapat di prediksi, sesuai kegigihan calon pengguna menawar. Jika anda terlihat seperti orang blo-on, maka sudah pasti anda akan dikenakan harga yang tinggi. Tidak lupa bahwa anda harus benar-benar deal harga dimuka agar tidak terjadi perselisihan waktu sudah sampai tujuan.
- Lebar chasis yang tanggung; Lebar chasis bajaj yang tidak selebar mobil, tapi lebih lebar dari motor menyebabkan pengemudi sering berspekulasi yang menyebabkan tertutupnya jalan bagi pengendara motor. Sebagai contoh di depan pasar Rumput, Manggarai. Di jalan tersebut seharusnya motor dapat terus jalan dengan mengambil jalan paling kiri. Pengendara motor tidak seharusnya mengalami kemacetan yang panjang. Namun jika sudah ada bajaj, maka jalan bagi pengendara motor akan tertutup, padahal jika bajaj tidak mengambil jalan terlalu kekiri, pengendara motor bisa melalui 'space' yang kecil antara mobil dan trotoar.
Demikianlah beberapa ketidaksukaan terhadap bajaj. Semoga saja ada perbaikan.